POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa, karena sanksi, Rusia akan kehilangan tempatnya di 6 ekonomi terbesar di dunia

Dana Moneter Internasional memperkirakan Rusia akan kehilangan tempatnya di antara 6 ekonomi terbesar di dunia karena sanksi. Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa pada tahun 2024 Indonesia akan menghapus Rusia dari enam ekonomi terbesar dunia dalam hal paritas daya beli. Para ahli memperkirakan bahwa karena sanksi, impor Rusia akan menyusut lebih dari ekspor, laporan RBC.

Indonesia pada tahun 2024 akan menyusul Rusia dalam hal pangsanya dalam ekonomi global, menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang diperbarui pada 19 April, dipelajari oleh RBC.

Menurut perkiraan dana, pada akhir 2022, pangsa PDB Rusia dalam PDB dunia akan turun menjadi 2,72% dibandingkan dengan 3,07% untuk hasil tahun 2021, dan pada tahun 2024 – hingga 2,52%. Bagian Indonesia dari PDB global akan meningkat menjadi 2,61% pada tahun yang sama.

Pada akhir tahun 2021, Rusia masih menjadi ekonomi terbesar keenam di dunia, kedua setelah China, Amerika Serikat, India, Jepang dan Jerman. Namun, proyeksi Dana Moneter Internasional saat ini, yang memperhitungkan penurunan PDB riil Rusia sebesar 10,6% secara total selama periode 2022-2023, menunjukkan bahwa Indonesia akan menggantikan Rusia di urutan ketujuh.

Cakrawala perkiraan Dana Moneter Internasional untuk April berakhir pada 2027, ketika pangsa Rusia dalam ekonomi dunia bisa turun menjadi 2,34%. Perkiraan IMF sebelumnya, yang diterbitkan pada bulan Oktober, dibatasi hingga 2026 dan diasumsikan bahwa pada saat itu pangsa PDB Rusia di dunia akan menjadi 2,84%.

Menurut perkiraan sebelumnya, Rusia memiliki ekonomi terbesar keenam di dunia. Menurut Dana Moneter Internasional, bagian Rusia dalam ekonomi dunia mencapai puncaknya pada tahun 2008 sebesar 3,68%. Pada 2019, sebelum pandemi COVID-19, IMF telah memperkirakan bahwa Indonesia akan menyalip Rusia dalam hal PDB pada paritas daya beli. Namun, berlalunya epidemi ekonomi Rusia lebih percaya diri dari yang diharapkan (pada 2020, PDB turun hanya 2,7%, dan tumbuh 4,7% pada 2021) yang telah menyamakan ekspektasi tersebut. Sekarang relevan lagi dalam kaitannya dengan krisis sanksi.

READ  Pembatasan dan tindakan Covid-19 membuat surplus perdagangan Indonesia melebar di bulan Juli