POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kendaraan Listrik Solusi Kendalikan Impor Minyak: Presiden

Kendaraan Listrik Solusi Kendalikan Impor Minyak: Presiden

Kepresidenan G20 (Indonesia) adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk menunjukkan komitmen kami untuk mengurangi emisi CO2.

Padung, Bali (Andara) – Pengembangan kendaraan listrik merupakan bagian dari desain yang lebih besar untuk konversi energi terbarukan yang dapat memberikan solusi pengendalian impor bahan bakar minyak Indonesia dan menghemat dana negara, kata Presiden Joko Widodo (Djokovic).

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebuah perusahaan listrik milik negara, mengatakan dalam keterangan tertulis pada hari Sabtu bahwa ia membuat pernyataan saat meresmikan stasiun pengisian kecepatan tinggi pertama di Padung, Bali, pada hari Jumat.

Ketika KTT Polly G20 diadakan akhir tahun ini, stasiun pengisian kendaraan listrik diharapkan dapat mendukung kendaraan fungsional untuk delegasi G20.

Kepala negara mencatat bahwa sementara sebagian besar kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri masih diimpor, ketergantungan negara terhadap bahan bakar minyak dan bahan bakar fosil semakin meningkat.

“(Itu) membebankan anggaran negara kita, defisit transaksi berjalan dan defisit perdagangan,” katanya.

Indonesia tidak boleh dibiarkan terus bergantung pada energi fosil, sehingga negara harus mencari cara untuk membangun kepercayaan diri energi, katanya.

Ia mengatakan penggunaan kendaraan listrik pada KTT G20 merupakan salah satu cara untuk menunjukkan komitmen Indonesia terhadap transformasi energi.

“Kepresidenan G20 (Indonesia) adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk menunjukkan komitmen yang berbeda dalam mengurangi emisi CO2,” tambahnya.

Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik, kata Widodo.

“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat, mulai dari industri hulu yang memproduksi baterai dan komponen lainnya, hingga industri hilir yang menyediakan pengisian kendaraan listrik dan stasiun pengisian rumah,” tambahnya. .

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN untuk mendukung proyek konversi kendaraan bahan bakar minyak-listrik. Rencana alternatif tersebut dapat mengurangi subsidi minyak dalam APBN, menghemat devisa dan membangun kepercayaan diri energi nasional.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk mengubah energi bersih untuk mencapai target emisi nol nol 2060, katanya.

Berita Terkait: Indonesia harus memainkan peran kunci dalam industri mobil listrik: Djokovic

Dia menambahkan, proyek tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp2,044 triliun pada tahun yang sama, menurut perkiraan PLN.

“Ekosistem kendaraan listrik tidak hanya bergantung pada bisnis, tetapi di atas segalanya, kami menekankan bahwa perubahan ini akan mengurangi emisi karbon, yang berarti memberikan ruang hidup yang bersih untuk anak cucu kita,” katanya.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik tambahan di seluruh tanah air. Pada Februari 2022, ada 267 stasiun pengisian kendaraan listrik di 195 bagian negara yang berbeda.

Secara total, PLN memiliki 120 stasiun pengisian kendaraan listrik di 92 wilayah.

Berita Terkait: BRIN mengembangkan mobil listrik tanpa pengemudi