Kepresidenan Indonesia G20Itu berakhir dengan hosting KTT G20 Pada akhir Oktober 2022, Rusia terus fokus menjaga munculnya kerja sama ekonomi global dengan fokus pada tiga agenda utama di tengah konflik Ukraina.
Menjelang KTT Global, tiga isu utama yang akan menarik perhatian 6.500 delegasi dari 20 negara, 38 kepala negara, dan 60 menteri negara adalah infrastruktur kesehatan global, transformasi digital, dan transformasi energi. Ketiga pilar ini KTT Poli G20 Diane Tiancia Johnny Terungkap. Staf Khusus Penguatan Proyek Prioritas di Kementerian Luar NegeriSaat konferensi pers online pada Kamis 10 Maret 2022.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Negara AntaraDjani mengakui bahwa sanksi terhadap Rusia, sekelompok 20 negara yang mewakili ekonomi paling penting di dunia, dapat berdampak signifikan pada KTT tersebut. Delegasi peserta yang diterima Dijani berhak menyuarakan aspirasinya, termasuk yang terkait dengan konflik di G20. Menurut Johnny, Indonesia sebagai ketua G20 tetap berpegang pada kebijakan dan mandat G20 dalam merespon setiap krisis ekonomi. “Pada prinsipnya, setiap delegasi memiliki hak untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang semua masalah, bukan hanya masalah ini (konflik Rusia-Ukraina). Sekali lagi, kami akan terus fokus pada mandat G20 dan tidak melupakannya,” dia memperingatkan.
Berikut, Djani mengingatkan bahwa Polly adalah tema G20 “Ayo pulih bersama, ayo pulih dengan kuat” Dan Indonesia bertekad untuk menemukan solusi konkrit dan positif yang akan bermanfaat bagi dunia. “Banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Kita akan selalu fokus pada kepentingan dunia, terutama dalam menangani isu-isu terkait epidemi selama dua tahun terakhir ini,” kata Johnny.
Dikutip secara terpisah Kantor Berita Negara Andara, Vinardi Hanafi Beruntung, Direktur 2 Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk Eropa, Dia mengatakan: “Kebijakan luar negeri yang independen dan aktif tidak sama dengan tindakan netral. Indonesia masih menawarkan pandangannya baik ide maupun bantuan nyata dalam menyelesaikan konflik.” “Krisis Rusia-Ukraina: Peran dan Status Indonesia dan ASEAN.”
Vinardi menegaskan bahwa Indonesia berhak menciptakan kondisi mandiri yang mendukung kepentingan nasional negara, dengan tetap menjaga kode kehormatan antar semua negara. Dia mengatakan Indonesia akan menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk mengakhiri permusuhan dan melihat semua pihak meletakkan senjata mereka.
Berkenaan dengan Rusia dan Ukraina khususnya, Vinardi percaya bahwa dalam konteks saat ini, tindakan terbaik adalah mengurangi konflik sehingga negosiasi dapat dilakukan secara efektif dan solusi kemanusiaan dapat dicapai. Dia meminta masyarakat Indonesia untuk bertindak hati-hati dan hati-hati dalam memantau kemajuan yang dibuat di Ukraina dan untuk menghindari memupuk perbedaan pendapat di antara rakyat Indonesia. Tambahan: Rakyat Indonesia harus bersatu dan mempertahankan kedaulatan negara.
Vinardi menyimpulkan bahwa Indonesia menjaga hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina.
Artikel Terkait
Rusia di Bali menderita krisis moneter
Polly – sangat populer di kalangan orang Rusia dan Ukraina
Di Bali, Ukraina menentang invasi Rusia
Lawan Ukraina mungkin menghadapi deportasi
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi