Jakarta (Andara) – Eksekutif Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berjanji mengutamakan keselamatan dan kualitas pekerja pasca kecelakaan di lokasi pembangunannya.
“PT KCIC tidak akan mentolerir cacat konstruksi yang melebihi nilai yang dapat ditoleransi,” kata Direktur-Direktur perusahaan Tiviana Slamet Riadi di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan kecelakaan itu terjadi setelah ditemukannya kesalahan perbaikan di lubang yang diselesaikan oleh tim kontrol kualitas perusahaan dan konsultan pengawasan konstruksi.
Setelah penemuan itu, manajemen memerintahkan kontraktor konstruksi untuk membongkar dan membangun kembali tiang yang rusak, katanya. Perusahaan juga telah menetapkan prosedur operasional standar rekayasa untuk proses pembongkaran dan pengerjaan ulang, katanya.
Namun, kesalahan selama proses pembongkaran mendahului penggalian yang digunakan untuk pembongkaran, kata Direktur Presiden sambil mengklarifikasi bahwa tidak ada korban yang dilaporkan dalam kecelakaan itu.
Investigasi oleh manajemen menemukan bahwa operator yang mengoperasikan proses pembongkaran melanggar prosedur standar, katanya.
Berita Terkait: Djokovic mengunjungi lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
Riadi mengatakan manajemen telah menegur staf yang bertanggung jawab atas hal ini dan meminta mereka untuk menangani kecelakaan serupa di masa depan.
“Kami segera memanggil kontraktor proyek dan menegur staf yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan. Kami mengingatkan mereka untuk mengikuti prosedur standar untuk mencegah kecelakaan lain di masa depan,” kata direktur-direktur.
Panitia konstruksi saat ini sedang melakukan penyelidikan dan analisis masalah proses konstruksi, katanya, seraya menambahkan bahwa laporan penyelidikan akan diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setelah selesai.
“Saat ini kami sedang fokus menyelidiki masalah pasca kecelakaan. Kami telah menyarankan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi untuk bekerja dengan aman dan mematuhi praktik kerja wajib,” kata Riadi.
Desain, termasuk fungsi rekayasa kereta api berkecepatan tinggi dan struktur terowongan dan jembatan, telah diuji dan disetujui oleh kementerian, dan infrastruktur diperkirakan akan bertahan sekitar 100 tahun, kata direktur direktur.
Berita Terkait: Menkeu mendesak KCIC untuk menggunakan rekomendasi penangguhan proyek
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi