Pelancong asing masih menjadi mayoritas kasus transfer Omigron. Dari hasil observasi, sebagian besar memiliki gejala ringan dan tidak menunjukkan gejala
Jakarta (Andara) – Jumlah kasus konfirmasi variasi omigran di Indonesia per 4 Januari bertambah 92 orang, sebagian besar warga negara Indonesia, terakhir pulang dari luar negeri.
“Wisatawan asing masih memiliki sebagian besar kasus penularan omigran. Menurut hasil surveilans, sebagian besar ringan dan tanpa gejala. Gejala yang paling umum adalah batuk, di mana jumlah kasus meningkat 49 persen dan jumlah kasus flu meningkat 27 persen,” kata Juru Bicara Vaksin Pemerintah-19 Kementerian Kesehatan Kota Nadia Dormisi dalam siaran pers yang diperoleh di Jakarta, Rabu.
Jumlah kasus baru terkonfirmasi di Indonesia mencapai 92, sehingga total kasus Omigron menjadi 254, termasuk 239 kasus impor dan 15 kasus dari distribusi lokal.
Berita Terkait: Kementerian Kesehatan telah mengumumkan 21 kasus baru Omigron
Juru bicara tersebut juga mencatat bahwa varian Omigron memiliki kecepatan transfer yang jauh lebih cepat daripada varian Delta. Sejak penemuan pertamanya di Afrika Selatan pada 24 November 2021, Omigran kini telah ditemukan di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan semakin memperluas tendanya.
Namun, Omicron dilaporkan memiliki tingkat keparahan yang rendah, mencerminkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan tingkat kematian yang rendah.
Secara nasional, prevalensi varian Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Berita Terkait: Pemerintah menggunakan empat strategi untuk menghadapi varian Omicron
Kasus pertama varian Omicron di Indonesia ditemukan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) oleh petugas di Wisma Atlet Kamerun.
Lebih lanjut, Dormici mengingatkan seluruh daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (pengujian, pelacakan, pengobatan), aktif memantau klaster baru COVID-19, dan segera melaporkan setiap kasus baru yang dikonfirmasi ke gugus tugas COVID-19 atau berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Daerah.
Selain mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan, Tharmizi mengimbau masyarakat meningkatkan kesadaran untuk mengurangi peluang penyebaran Omicron. Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi masyarakat dari penyebaran Omicron.
Berita Terkait: Jakarta Selatan mengimbau sekolah dibuka kembali untuk mengintensifkan protokol kesehatan
Berita Terkait: Djokovic menegaskan bahwa isolasi untuk pelancong asing tidak terkecuali
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi