POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

59% sungai di Indonesia tercemar parah: Kementerian Lingkungan Hidup

Jakarta (ANTARA) – Lima puluh sembilan persen dari 564 sungai di Indonesia tercemar berat, menurut Direktur Jenderal Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lukmi Purvantari.

“Berdasarkan data yang saya kumpulkan pada tahun 2020, dari 564 titik (sungai) tersebut, 59 persen tercemar berat, 26,6 persen tercemar sedang, dan 8,9 persen tercemar ringan,” kata Purvandari. Antara Selama wawancara telepon pada hari Selasa.

Secara umum, kondisi sungai di negara ini telah membaik dibandingkan dengan tahun 2015, ketika 79,5 persen sungai tercemar berat, katanya.

“Melihat tren dari tahun 2015 hingga 2020, jumlah sungai yang tercemar berat mengalami penurunan, yang berarti kualitas air di Indonesia telah membaik. Jadi pada tahun 2015, 79,5 persen (sungai) tercemar berat. Sekarang (jumlahnya) turun. menjadi 59 persen. Jadi ada peningkatan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, banyak sungai di Indonesia yang tercemar limbah industri seperti minyak dan gas serta hasil tambang lainnya, limbah rumah tangga dan peternakan. Dikatakannya, karena kekurangan oksigen pada limbah tersebut, bio-tumbuhan dan hewan-hewan kecil di sungai mati.

Berkat perbaikan kualitas air sungai, bioda yang sebelumnya tersembunyi muncul kembali, tambahnya.

Untuk mengatasi pencemaran sungai, pemerintah harus mengendalikan jumlah limbah yang mengalir ke sungai dari sumber pencemar seperti rumah tangga, usaha kecil, rumah dan ternak, saran Purvandari.

“Kedua, untuk menjaga debit air agar debitnya tidak seimbang pada musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan akan banjir dan pada musim kemarau akan kering. Itu tidak boleh terjadi, ” dia menambahkan.

Berita Terkait: Indonesia akan reklamasi sungai yang tercemar
Berita Terkait: Enam sungai di Corundallo tercemar