JAKARTA (Andara) – Sedikitnya 148,02 juta orang Indonesia telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua hingga Senin, kata Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Senin.
Jumlah WNI yang menerima dosis kedua atau divaksinasi lengkap meningkat 163.040 menjadi 148.021.351, menurut data dari gugus tugas.
Sedangkan jumlah warga yang menerima dosis pertama bertambah 65.273 menjadi 192.068.763.
Selain itu, jumlah orang yang menerima suntikan booster atau dosis ketiga meningkat 82.013 menjadi 12.487.116, menurut data satuan tugas.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap COVID-19, pemerintah Indonesia meluncurkan program vaksinasi nasional pada 13 Januari 2021, menargetkan 208.265.720 warga sipil.
Sejauh ini, dosis pertama Covit-19 telah diberikan kepada 92,22 persen dari 208.265.720 penerima target, sedangkan dosis kedua telah diterima oleh 71,07 penerima target di negara vaksin.
Sementara itu, pemerintah terus menghimbau agar warga tidak tertarik dengan vaksin atau melakukan “belanja vaksin” untuk mewujudkan imunitas komunitas atau herd immunity.
“Humas terus dijaga agar masyarakat tidak tertarik dengan vaksin. Semakin cepat kita mendapatkan vaksin semakin baik,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante S. kata Harpuvono.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah membenahi masa tunggu vaksin booster dengan Surat Edaran No. SR.02.06/11/1180/2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksin Booster Pemerintah-19 untuk masyarakat umum.
Lebih lanjut Wamenhub mengatakan, untuk mempercepat herd immunity, masa tunggu penerimaan dosis booster dikurangi dari enam bulan menjadi hanya tiga bulan setelah dosis kedua.
Berita Terkait: Mereka yang divaksinasi lengkap harus bepergian: Patria
Berita Terkait: Pemerintah mendesak 20 provinsi untuk mengejar target vaksinasi dosis kedua
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi