Tempo.co., Jakarta – 114 Membawa perahu Rohingya Para pengungsi terdampar di pantai Kuala Muara Raya di kecamatan Kuala di kabupaten Bireuen provinsi Aceh sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada hari Minggu.
“Saat ini, para migran Rohingya ditempatkan di ‘mayonasa’ (sekolah Islam tradisional) di desa Alu Puya Pasi di kecamatan Kanda Pura,” kata Badruddin, ketua Banglima Lot atau komunitas nelayan tradisional Bireuen. Minggu.
Dari 114 Rohingya, 58 adalah laki-laki, 21 perempuan dan 35 anak-anak.
Badruddin melaporkan kepada pihak berwenang tentang kedatangan pengungsi Rohingya dan menunggu perintah lebih lanjut dari pemerintah setempat.
“Kemungkinan besar, para pengungsi akan dipindahkan ke tempat penampungan sementara di Lhokseumawe. Namun, kami tidak tahu kapan mereka akan dipindahkan ke sana,” katanya.
Dia mengatakan kepada media bahwa UNHCR juga telah diberitahu tentang kunjungannya baru-baru ini ke Indonesia Rohingya.
“Tadi malam, pukul 02.00 waktu setempat, mereka sampai di pantai sendiri. Tidak ada yang membantu mereka sampai mereka mencapai pantai, dan kemudian mereka membantu mencegah kapal tenggelam,” katanya.
Menurut laporan media, nelayan setempat tidak melaut pada Sabtu malam karena cuaca buruk. Ketika mereka bangun pada hari Minggu pagi mereka terkejut menemukan pengungsi di daerah mereka.
Melangkah: UNHCR memuji Indonesia yang mendeportasi pengungsi Rohingya di laut
Andra
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi